Berbagai macam teknik, model, sampai metode pembelajaran diciptakan demi menghasilkan atmosfer suasana belajar menjadi menyenangkan dan cocok dengan perilaku siswa. Terdapat gambaran besar pada metode belajar yang digunakan mengenai bagaimana suatu kelompok pelajar baik dalam skala kecil seperti kerja kelompok atau skala besar seperti satu kelas. Tidak hanya murid yang berperan sebagai penggerak menciptakan metode pembelajaran yang efektif, para tenaga pengajar pun tidak kalah pentingnya dalam pergerakan belajar yang efektif. Keduanya harus aktif menciptakan harmonisasi agar pendidikan mengarah sesuai dengan tujuan yang telah ditentukan.
Penggunaan model pembelajaran dalam proses belajar mengajar bertujuan untuk mengefektifkan dan mengefisienkan suatu proses pembelajaran. Proses pembelajaran berlangsung secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan pembelajaran. Indikator ini antara guru dan siswa dapat fokus pada materi pembelajaran, guru dapat dengan mudah menyampaikan ilmu kepada siswa, dan siswa menjadi mudah memahami dengan materi yang diberikan oleh guru. Model pembelajaran dianggap sebagai cara yang paling strategis untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Guru diharapkan mampu memberikan materi tanpa membuat siswa bosan. Salah satu cara agar siswa tidak bosan dalam proses pembelajaran.
Mengacu pada Permendiknas yang menyatakan di dalam ketentuan Nomor 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah yang menyatakan bahwasanya dalam kegiatan inti pembelajaran merupakan suatu proses untuk mencapai Kompetensi Dasar (KD) yang harus dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik dan psikologis peserta didik.
Berikut beberapa model pembelajaran sesuai dengan Kurikulum Merdeka yang bisa digunakan kegiatan belajar mengajar;
- Model Project Based Learning (PJBL)
Model Project Based Learning (PBJL) merupakan model pembelajaran yang memulai atau berangkat dari sebuah proyek untuk memperoleh ilmu pengetahuan. Pembelajaran berbasis proyek adalah model pembelajaran yang menggunakan proyek sebagai langkah awal untuk memperoleh dan mengintegrasikan pengetahuan baru berdasarkan pengalaman kegiatan kehidupan nyata. Pembelajaran berbasis proyek dirancang untuk digunakan dalam masalah kompleks yang perlu diselidiki dan dipahami siswa. Singkatnya, metode ini mengajak para siswa berdiskusi mengenai suatu proyek dan memahami proyek tersebut.
- Model Problem Based Learning (PBL)
Metode yang bisa dikatakan sebagai metode pembelajaran berbasis masalah ini adalah pendekatan yang menanamkan pengetahuan baru kepada siswa dengan menghadirkan masalah di awal untuk dipecahkan oleh siswa. Namun, guru tetap harus meminta siswa untuk mengemukakan masalah yang nyata dan relevan.
- Model Inquiry Based Learning
Model pembelajaran berbasis inkuiri adalah pembelajaran yang memungkinkan siswa secara mandiri mengajukan pertanyaan, melakukan penelitian atau penelusuran, mengikuti tes, atau penelitian untuk mendapatkan informasi yang mereka butuhkan. Dalam model ini, siswa dibimbing untuk menemukan materi yang disajikan dalam pelajaran melalui pertanyaan-pertanyaan dan introspeksi diri.
- Model Discovery Learning
Pada dasarnya, Model Discovery Learning merupakan model pembelajaran yang menekankan pada proses memahami secara aktif dan mandiri suatu konsep materi untuk menarik kesimpulan. Dalam model pembelajaran ini siswa diharapkan lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran dimana guru berperan sebagai supervisor. Guru hanya menanyakan kepada siswa serangkaian pertanyaan yang berkaitan dengan materi. Siswa kemudian ditugaskan untuk menemukan, meneliti dan memutuskan pengamatannya sebagai modal untuk menjawab pertanyaan guru.
- Model Cooperative Learning
Model pembelajaran kooperatif adalah model pembelajaran kelompok dengan volume tertentu yang tujuannya untuk mendorong anggota kelompok mencapai hasil belajar yang maksimal. Tujuan dari model ini adalah untuk memaksimalkan hasil belajar yang dapat dicapai dari tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan sebelumnya. Hal ini didasarkan pada kenyataan bahwa tingkat pengetahuan anggota kelompok ini rendah, sedang dan tinggi.